FMTI

FMTI
Have your training needs, please click here

Kamis, April 17, 2014

Defensive Driving Training


Defensive Driving Training

Driving is a high risk activity . Vehicle accidents in the world tops the cause of death . Until then do not be surprised if the Traffic Accidents also called as Silent Killer . In indonseia alone , with the number of vehicles increase the potential of the crash itself .
Do not you ever think that your Company's activities must not be separated from the drive . Employee shuttle , shuttle management , as well as drivers for companies engaged in the field of transportation such as taxis , Travel , tourism bus . Imagine if a traffic accident occurs due to negligence of the driver . Not Just a material loss , but the loss of life could have occurred . Plus the customer's trust into decline .
It required training of Defensive Driving, so expect the participants to anticipate any possible or potential factors that lead to accidents on the highway .

TRAINING OUTLINE :
1.       Regulations and Penalties Traffic Violations .
2.       Causes of traffic accidents .
3.       Preparations Driving
4.        Views Far Ahead
5.        Views Area
6.       Mobilize Eyes
7.       Placement Vehicle Highway
8.       Communications Highways
9.       Techniques Backward
10.   Manners driver (up - down passengers , is prohibited when driving , bad driver habits etc ) .
11.   Driving on the highway .

PARTICIPANTS :
Driver in the company and Corporate staff that oversees driver behavior.

Training for Heavy Equipment Operator


Training for Heavy Equipment Operator

Heavy equipment is all sorts of equipment / aircraft mechanical attachment and implementation including both those with power (self propelled ) or pulled ( towed - type) as well as a silent place ( stationary ) and has more power than a kilo - watt , which is used to carry out construction works mining , general industry , agriculture / forestry and / or other areas of work , as long as not a direct processing tool . In many ways the operation of heavy equipment and aspects that must be considered , ranging from skills and skill operators , tool operating procedures , safety aspects and aspects of maintenance and troubleshooting . This is a heavy equipment engineering equipment containing high hazard risks that can cause workplace accidents if not properly handled
Heavy equipment operators are skilled nowadays much needed in the mining industry , plantation and construction . Power demand of the mine operators include nickel , coal and cement , land clearing and oil palm nursery , and construction work in urban and residential development area . However, with the increasing use of heavy equipment ( excavators , loaders , bulldozers , Dumptruck , Trailers , Side Boom , etc. ) in the field of industry and services , where aircraft lift and transport / heavy equipment can also cause accidents that could lead to losses of property and life humans , it needs to be put prevention .
In this training, participants will be trained armed with theoretical knowledge and mastery of technique operation of heavy equipment , particularly excavators . More emphasis on practical training , so participants proficiently operate the machine properly . The material is not only given theory in the classroom , but also can directly observe heavy equipment that are outside the classroom , making it easier for participants to absorb the material theory .
Participants shall be equipped with knowledge about equipment maintenance , safety , labor reporting , trained ready to work with simulative training , so that when the skilled graduates into the world of work . The material is supplied complete practice exercises for all participants , including excavation , loading , dumping , ditching and traveling for participants to master all types of good operating techniques , the result is that they are more confident and not awkward in the field of work .

Course Outline  :
1.       Basics of Occupational Safety and Health Policy
2.       Basic First Aid
3.       Indonesian Legislation on the operation of heavy equipment
-         Permennaker Number : Per.05/Men/1985
-         Permennakertrans Number : Per.09/Men/2010
4.       Knowledge Base Equipment
5.       Knowledge Mobilization and Hydraulics
6.       Safety Device
7.       Causes Accident In Heavy Equipment
8.       Factors Affecting Safe Working Load
9.       Operation Safe
10.   Maintenance and Inspection Equipment

Participants :
Prospective operators or operators of heavy equipment and personnel involved in the management and operation of bulldozers and excavators , etc. .

Rabu, April 16, 2014

Penyusunan Model Simulasi Tanaman Dan SIG Untuk Manajemen Tanaman Padi



Penyusunan Model Simulasi Tanaman Dan SIG Untuk Manajemen Tanaman Padi

Manfaat SIG untuk pertanian terutama bidang agribisnis adalah memberikan pedoman dan arahan dalam pemilihan jenis tanaman yang dapat berproduksi optimal yang sesuai dengan kondisi lahan yang ada agar hasil yang diperoleh memuaskan dan dapat dijadikan komoditi ekspor. Manfaat lainnya adalah mendorong peningkatan produktifitas sektor pertanian di Indonesia, memberikan pedoman dan arahan bagi petani untuk memilih komoditas sehingga kegagalan dan kerugian panen dapat dihindari dan juga dengan adanya SIG ini dapat dijadikan sebagai acuan dan referensi bagi para investor untuk menanamkan modalnya di sektor ini untuk menuju organic farming trade.
Data yang digunakan untuk membuat laman (website) SIG ini terdiri dari data spasial dan non-spasial. Untuk Data spasialnya berupa peta administrasi Kemudian di lakukan Metode on hand digitilization Maksudnya membuat titik-titik dan mengambungkannya sehingga membentuk peta yang dimaksud Sedangkan untuk data non spasial dimasukan ke dalam basis data yang dibuat. Untuk pembuatan basis data pertama kita melakukan terlebih dahulu konsep data yang ingin di tampilkan dalam sig tersebut dengan menentukan entitas yang terkait dalam data tersebut dan kemudian menterjemahkannya ke dalam basis data. dalam tahap ini disajikan suatu model yang disebut Enterprise Rule (ER). Enterprise Rule ini diperlukan untuk menentukan hubungan antar entitas yang berkaitan dengan laman (website) SIG ini.
Untuk pembuatan basis data pertama kita melakukan terlebih dahulu konsep data yang ingin di tampilkan dalam sig tersebut dengan menentukan entitas yang terkait dalam data tersebut dan kemudian menterjemahkannya ke dalam basis data. dalam tahap ini disajikan suatu model yang disebut Enterprise Rule (ER). Enterprise Rule ini diperlukan untuk menentukan hubungan antar entitas yang berkaitan dengan laman (website) SIG ini.


Materi Training
1.       Dasar-dasar Penyusunan Model Simulasi Tanaman
-        Batasan dan perbandingan bentuk-bentuk model
-        Diagram forester
-        Unsur-unsur cuaca
-        Sifat-sifat tanah
-        Pengaruh beberapa unsur cuaca dan sifat tanah terhadap perkembangan dan pertumbuhan tanaman
2.       Model Neraca Air dan Nitrogen
-        Struktur model
-        Perubah dan parameter model
-        Tampilan model
3.       Model Perkembangan dan Pertumbuhan
-        Submodel perkembangan tanaman
-        Submodel pertumbuhan
-        Produksi biomass
-        Indeks Luas Daun
-        Tampilan model
4.       Model Spasial
-        Penanganan data spasial dan numerik
-        Penyusunan model spasial
-        Sistem informasi geografi
-        Penginderaan jauh (Remote Sensing)
5.       Integrasi Model Simulasi dan Model Spasial
-        Sistem monitoring dan informasi
-        Manajemen budidaya
-        Pewilayahan
6.       Pemanfaatan Software Untuk Penyusunan Model Tanaman
-        ArcInfo 3.51 (GIS Software)
-        ArcView 3.1 dan software pendukungnya
-        Spatial Analysis
-        3D Analysis
-        ER Mapper (Remote Sensing Software)
-        Visual Basic v.6 (Penyusunan model)
-        Turbo Basic (Penyusunan model)
-        Surfer v.7 (GIS software)

Penyusunan Model Simulasi Dan SIG Untuk Manajemen Perkebunan Kelapa Sawit



Penyusunan Model Simulasi Dan SIG Untuk Manajemen Perkebunan Kelapa Sawit

Tehnologi GIS dan GPS dalam dunia perkebunan, sangat membantu pemecahan permasalahan, dalam satuan manajemen terkecil dunia perkebunan adalah blok, dapat di monitor pekerjaan pekerjaan yang telah dilakukan dan akan dilakukan, pembuatan dan penentuan planted area yang ditentukan dalam tahun tanam, blok serta afdeling, juga menentukan dan memetakan infrastuktur seperti jalan, drainase,bangunan perumahan, posisi pabrik, sungai dan hal hal utama lainnya dalam format database.  Analisis penghitungan jumlah pohon dalam perkebunan kelapa sawit, dalam upaya menaksir jumlah produksi dalam luasan area tertentu, berdasarkan sampel area untuk mengetahui kerapatan pohon per luasan, atau dengan cara otomatis menggunakan pengolahan deteksi berdasarkan profil intensitas mahkota pohon dan konsep geometri diferensial dan kurva tepian objek.
Monitoring optimalisasi pola penanaman kelapa sawit pada areal perkebunan, observasi pada lahan yang luas, petak tanaman hingga tiap individu tanaman, identifikasi jenis tanaman dan kondisi tanah, potensi panen, efektifitas pengairan, kesuburan dan penyakit tanaman, kandungan air, Secara berkala (time series) dapat digunakan untuk : Memantau pertumbuhan tanaman, laju perubahan jenis tanaman, perubahan atau alih fungsi lahan pertanian, tingkat kerusakan tanaman akibat hama dan penyakit, pemilihan tanaman yang siap panen, dan lain-lain, menghitung jumlah pohon dan volume hasil panen komoditi perkebunan, Perencanaan pola tanam perkebunan, serta Perencanaan peremajaan tanaman perkebunan
Tehnologi GIS dalam penerapannya mengadopsi sistem pemetaan Arc View. Kelebihan Arcview adalah terletak pada tampilan dan database yang dapat diperbaharui setiap saat. Pemanfataan tehnologi GIS Arcview dalam perkebunan kelapa sawit dapat menghemat dan mengevisienkan tenaga waktu dan dana, disamping perencanaan dapat segera di tetapkan.  Database dalam Arcview dapat di overlaykan pada sistem microsoft excell, sehingga dapat di tambahkan atau di perbaharui dengan sistematis excell.

Materi
a. Dasar-dasar Penyusunan Model Simulasi Tanaman
-        Batasan dan perbandingan bentuk-bentuk model
-        Diagram forester
-        unsur-unsur cuaca
-        sifat-sifat tanah
-        Pengaruh beberapa unsur cuaca dan sifat tanah terhadap perkembangan dan pertumbuhan tanaman
b. Model Neraca Air Perkebunan Sawit
-        Struktur model
-        Karekteristik tanah
-        Intersepsi tajuk tanaman
-        Infiltrasi dan perkolasi
-        Evapotranspirasi
-        Neraca Air
-        Tampilan model
c. Model Perkembangan dan Pertumbuhan Tanaman Sawit
-        Submodel perkembangan tanaman
-        Submodel pertumbuhan
-        Produksi biomass
-        Indeks Luas Daun
-        Tampilan model
d. Model Spasial Tanaman Sawit
-        Penanganan data spasial dan numerik
-        Penyusunan model spasial tanaman kelapa sawit
-        Sistem informasi geografi perkebunan sawit
-        Penginderaan jauh (remote sensing)
e. Integrasi Model Simulasi dan Spasial Tanaman Kelapa Sawit
-        Sistem informasi manajemen perkebunan kelapa sawit
-        Manajemen budidaya tanaman kelapa sawit
-        Pewilayahan tanaman kelapa sawit
f. Pemanfaatan Software Untuk Penyusunan Model Tanaman Kelapa Sawit
-          Arc Info 3.51 (GIS Software)
-          ArcView 3.1 dan software pendukungnya
-          Spatial Analysis
-          3D Analysis
-          ER Mapper (Remote sensing software)
-          Visual Basic v.6 (Penyusunan model)
-          Turbo Basic (Penyusunan model)
-          Surfer v.7 (GIS software)