ADA AYAM, BARU ADA TELUR AYAM
Tebak-tebakan
klasik yang mungkin sering banget kita dengar sampai saat ini adalah : “Manakah
yang lebih dahulu, telur atau ayam?”
“Yang pasti
adalah telur dulu, baru ayam. Ayam bisa mengenal telur, sebaliknya telur tidak
mengenal ayam.” kata Abu Nawas
JAWABAN
TERSEBUT TERNYATA "SALAH BESAR", KENAPA....?
Ini Jawaban
ilmiahnya :
Menurut
taksonomi bangsa unggas, jawabannya adalah : "AYAM ADA TERLEBIH DULU, BARU
ADA TELURNYA.
Alasan :
1. Menurut
teori Monophyletic (Charles Darwin 1868), ayam berasal dari sejenis unggas liar
yang bernama "Gallus-gallus (Red Jungle Fowl) atau dikenal sebagai
"ayam hutan merah"
2. Berdasarkan
hasil penelitian DNA yang dilakukan oleh LIPI, menemukan bahwa ayam domestik
(ayam peliharaan; Gallus gallus domesticus) berasal dari satu nenek moyang,
yaitu Ayam Hutan Merah (Gallus gallus).
3. Berdasarkan
penelitian para ilmuwan dari tim Universitas Sheffield & Warwick – Inggris,
ternyata sudah ada jawabannya. Jawabannya yaitu AYAM. Para peneliti menemukan
protein khusus pada ayam, dan protein tersebut yang menyusun dan membuat bagian
cangkang mikroskopis hingga membentuk cangkang telur. Tanpa adanya protein
tersebut, telur tidak mungkin terbentuk. Dan uniknya, protein tersebut
ditemukan hanya di rahim ayam. Maka dari itu peneliti menyimpulkan, bahwa ayam
duluan baru telur
4. “Penelitian
kami mengukur tingkat evolusi dari berbagai kelompok dinosaurus theropoda,”
kata Ketua Peneliti, Michael Lee, yang juga ahli paleontologi dari Universitas
Adelaide dan South Australian Museum. Menurut Lee, kelompok yang paling cepat
berkembanglah yang menjadi nenek moyang burung, meski pada akhirnya dinosaurus
yang paling mudah beradaptasi dan terbukti mampu bertahan hidup lama hingga menjadi
hewan-hewan kecil berbulu indah yang berada di sekitar kita. Dinosaurus berbulu
Microraptor hidup selama Periode Cretaceous (~ 120 juta tahun yang lalu) di
tempat yang sekarang menjadi Cina utara. Penelitian tersebut menyimpulkan,
cabang dinosaurus yang mengarah ke burung adalah bentuk evolusi yang lebih
inovatif dari garis keturunan dinosaurus jenis lainnya. Penelitian ini telah
dipublikasikan dalam Journal Science.
5. Menurut
Christopher Langan, ada empat macam telur yang dimaksud orang saat bertanya
seperti ini:
1.Telur jenis
apapun.
2.Telur yang
dihasilkan induk ayam.
3.Telur yang
mengandung anak ayam.
4.Telur yang
dihasilkan induk ayam dan mengandung anak ayam
Kalau
maksudnya telur nomer (1), maka jelas duluan telur. Karena dinasourus itu bertelur.
Dan Dinosaurus sudah ada berjuta tahun sebelum ada spesies ayam.
Kalau
maksudnya nomer (2), maka duluan induk ayam, berdasarkan alasan semantik.
Maksudnya: dari kalimat itu dapat disimpulkan bahwa ada induk ayam yang
menghasilkan telur yang ia maksudkan. Jadi duluan induk ayam.
Dengan alasan
yang sama, untuk kasus nomer (4), duluan induk ayam.
Tapi umumnya
orang bertanya dengan tulus itu me-refer ke telur nomer (3). Penjelasannya
adalah bahwa spesies ayam itu terjadi akibat mutasi. Dan mutasi terjadi
bukan pada induk, tapi pada saat terjadi
pembuahan. Pada anak, bukan induk. Dan itu terjadi mulai dalam telur. Artinya
spesies ayam itu mulai terjadi di dalam telur. Saat menetas, terdapatlah seekor
ayam yang yang berbeda spesies dari induknya.
Contoh mudah :
AYAM BEKISAR. Induknya adalah ayam kampung dan jantannya adalah ayam hutan.
Jadi “telur ayam bekisar” sebelumnya
adalah “ telur ayam kampung” (telur yang dihasilkan oleh ayam kampung). Setelah
telur ayam kampung menetas jadi ayam bekisar, maka ayam bekisar baru
menghasilkan yang disebut “telur ayam bekisar”, dan tidak bisa lagi disebut
sebagai “telur ayam kampung”. Ketika bekisar dikawinkan lagi dengan ayam
kampung akan menghasilkan telur ayam bekisar, tapi anaknya disebut dengan
“bekikuk” dan akan menghasilkan” telur bekikuk”
Contoh lain :
Blaster burung puter jawa (streptopelia risoria) dengan burung merpati. Dalam bentuk aslinya
mereka menghasilkan telur derkuku/tekukur dan telur merpati, keduanya merupakan
spesies burung dalam keluarga Columbidae (Merpati-Merpatian). Ketika keduanya kawin, maka akan menghasilkan
spesies lain yang di sebut “blaster”, kemudian dari species ini akan
menghasilkan “ telur blaster ” bukan lagi menghasilkan telur burung merpati
atau telur burung puter.
Dalam kawruh
Bahasa Jawa tentang : Arane Keturunan Kewan / Nama Keturunan Hewan
1. Turunane pitik biasa + Pitik Kate :
Wareng
2. Turunane pitik biasa + pitik alas : Bekisar
3. Turunane pitik biasa + bekisar :
Bekikuk
4. Turunane bebek + menthog : Brati
5. Turunane jaran + kuldi : Bihal
6. Turunane dara + puter : Blaster
JADI KESIMPULANNYA : "ADA AYAM, BARU ADA TELUR
AYAM"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar