FMTI

FMTI
Have your training needs, please click here

Jumat, September 14, 2012

Low Density Additives Pada Fuida Pemboran

Low Density Additives Pada Drilling Fluid 

http://zulfikariseorengineer.blogspot.com/2011/04/low-density-additives-pada-drilling.html


Gambar Aktivitas Drilling Fluid


Hollow glass spheres (HGS) sebenarnya telah diketahui sejak lama. Sodium borosilicate HGS biasanya digunakan sebagai light-weight fillers dari komposit plastic untuk pembuatan kapal, industri mobil, additives pada industrial explosives, varnishes, dan paint fillers. Perbedaan dengan mineral dan organic fillers adalah HGS sangat unik karena memiliki densitas yang rendah tetapi kekuatan yang tinggi.
Pada industri oil & gas HGS sudah mulai digunakan. Contoh penggunaannya pada additives drilling fluid, cement dan completion fluid sebagai penurun densitas. Pada industri oil & gas biasa disebut low density additives / glass bubble sphere. Glass bubble sphere ini biasanya dicampurkan dalam drilling fluid untuk mendapatkan densitas yang rendah. Sehingga mampu menghadapi zona loss circulation dan juga untuk pemboran underbalance. Material pembentuk glass bubble sphere adalah soda – lime – Boro silicate glass  (SiO2, CaO, B2O3, NaO2, SO3) yang sama seperti bahan pembuatan Pyrex® glassware. Struktur kimia ini sangat stabil sehingga tidak dapat dipecahkan (insoluble) dalam air maupun minyak serta bersifat non-compressible. Glass bubble sphere berbentuk bulat sempurna (spherical) dengan luas permukaan yang minimum sehingga meningkatkan aliran dan non abrasive (Ball Bearing Effect).

Keunggulan dari LDA / Glass bubble sphere :
·         Mampu menghasilkan densitas 0.38 – 0.66 gr/cc
·         Incompressible sehingga mampu menghasilkan densitas yang stabil.
·         Menjaga kestabilan lubang bor
·         Mempunyai hole cleaning yang baik
·         Meminimalisasi differential sticking
·         Mengurangi loss circulation sehingga mengurangi NPT.
·         Mudah diproses, dan compatible / cocok dengan surface cleaning equipment (Solid control equipment).
Kekurangan dari LDA / Glass bubble sphere :
·         Memiliki fatigue strength yang tidak terlalu lama, sehingga dalam sekian cycle glass bubble sphere dapat hancur.
·         Jika glass bubble sphere pecah maka akan menimbulkan peningkatan densitas yang cukup signifikan (berat cangkang).
·         Karena ukuran yang sangat kecil sehingga sulit untuk tersaring di solid control equipment sehingga harus menggunakan metode yang berbeda (membutuhkan tangki tambahan).
·         Pencampuran serbuk silicate sangat berbahaya karena ukuran butir yang kecil sehingga mudah terbawa angin dan terhisap.
By: Yoppy Setiadi (Drilling Engineer Samudra Energy) dan Zulfikar (EOR Engineer Samudra Energy)

Tidak ada komentar: